SAMBUNGAN SEJARAH PANGERAN SIDDHARTA (Part 2)
Seorang petapa sakti bernama ASITA (yang juga disebut KALADEWALA)
sewaktu bermeditasi di pegunungan Himalaya diberitahu oleh paara Dewa
dari alam surga Tavatimsa bahwa seorang bayi telah lahir yang kelak akan
menjadi Buddha. Pada hari itu juga pertapa Asita berkunjung ke Istana
Raja Suddhodana untuk melihat bayi tersebut. Setelah melihat sang bayi
dan memperhatikan 32 tanda dari seorang MAHAPURISA(orang besar) pertapa
Asita memberi hormat kepada sang bayi yang diikuti oleh Raja Suddhodana.
Setelah memberi hormat pertapa Asita tersenyum gembira dan kemudian
bersedih(menangis). Waktu ditanya tentang sikapnya, Beliau menjawab:
Saya tersenyum karena gembira bertemu dengan seorang calon Buddha lalu
saya bersedih karena usiaku sudah tua dan tidak akan dapat belajar
dhamma ajarannya.
Selanjutnya pertapa Asita mengatakan bahwa Pangeran kecil itu kelak
tidak boleh melihat empat peristiwa, yaitu orang tua, orang sakit, orang
meninggal dan seorang pertapa suci. Apabila Pangeran sampai melihat hal
tersebut, maka Ia segera akan meninggalkan istana dan bertapa untuk
menjadi Buddha. Pada hari yang sama lahir (muncul) dalam dunia ini, al:
1. Putri Yasodhara (kelak akan menjadi istri Pangeran Siddharta)
2. Ananda (kelak akan menjadi pembantu tetap Sang Buddha selama 25
tahun)
3. Kantaka (kelak menjadi binatang tunggangan pangeran Siddharta)
4. Channa (kelak akan menjadi kusir Pangeran Siddharta)
5. Kaludayi (kelak akan mengundang Sang Buddha untuk berkunjung ke
Kapilawastu).
6. Seekor gajah istana
7. Pohon Bodhi (dibawah pohon inilah Pangeran Siddharta mencapai
penerangan sempurna).
8. Nidhikumbi (kendi tempat harta pusaka).
UPACARA PEMBERIAN NAMA
Pada hari kelima kelahiran Pangeran, Raja mengundang 108 Brahmana untuk
menghadiri upacara pemberian nama anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar